Skip to main content

Suryaningtyas, D. (2023). Acceptance and Commitment Therapy Untuk Mengubah Body Image pada Individu dengan Ciri Body Dysmorphic Disorder (BDD). Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Malang.

APA Citation

Suryaningtyas, D. (2023). Acceptance and Commitment Therapy Untuk Mengubah Body Image pada Individu dengan Ciri Body Dysmorphic Disorder (BDD). Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Malang. Retrieved from https://etd.umm.ac.id/id/eprint/372/

Publication Topic
ACT: Empirical
Publication Type
Dissertation
Language
Bahasa
Keyword(s)
Body dysmorphic disorder, Body Image, Acceptance and Commitment Therapy
Abstract

Body dysmorphic disorder adalah preokupasi dengan satu atau lebih kecacatan dalam penampilan fisik yang sedikit atau sama sekali tidak terlihat oleh orang lain. Individu dengan body dysmorphic disorder (BDD) merasa tidak puas akan bentuk

tubuhnya selalu mengalami beberapa gejala seperti benci dengan diri sendiri,selalu merasa buruk atau sering iri dengan kesempurnaan fisik orang lain. Body image merupakan salah satu faktor dari timbulnya gejala Body Dysmorphic Disorder (BDD). Individu yang memiliki body image negatif, menganggap kondisi fisiknya tidak sama dengan konsep idealnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah acceptance and commitment therapy dapat memperbaiki body image negatif pada individu dengan BDD. Penelitian ini, menggunakan desain penelitian kuasi

eksperimen (quasi eksperimental). Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah two pretest-posttest control group design. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire Appearance Scale (MBSRQ-AS). Subjek penelitian berjumlah 10 orang dengan ciri body dysmorphic disorder dan memenuhi kriteria body image negatif yang telah diidentifikasi dengan skala body image Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire Appearance Scale (MBSRQ-AS). Intervensi yang digunakan pada subjek adalah Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Analisis data pada penelitian menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan post-test setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan body image secara signifikan pada individu dengan kecenderungan body dysmorphic disorder yang diberi perlakuan berupa intervensi ACT.